Pages

Minggu, 17 Januari 2016

Mitos di Balik DORO BATA

Doro Bata adalah sebuah Situs Sejarah yang dilindungi. Bukit yang letaknya di bagian Selatan Kota Dompu atau tepatnya di Kelurahan Kandai I itu,  sepintas tampak tidak berbeda dengan bukit-bukit lainnya. Namun Mitos di balik tampilanya yang biasa-biasa itulah yang membuatnya menarik untuk dilirik, bahkan seorang Guru Besar Antropologi Universitas Indonesia Prof. GJ. Held bersama  asistennya Koentjaraningrat tertarik untuk melakukan penelitian di Doro Bata pada tahun 1954.
Kemudian di tahun 1968, Penulis sendiri ikut menyaksikan  saat warga Kandai I melakukan penggalian di areal Doro Bata untuk mengambil batu sebagai bahan  pembangunan Masjid. Dari hasil pengamatan Penulis, bisa terlihat adanya susunan bata-bata yang teratur rapi mirip bangunan berbentuk segiempat. Jadi Penulis menyimpulkan, Doro Bata yang berukuran kurang lebih 20 x 30 m adalah tanah yang menimbun sebuah bangunan.

Kemudian pada tahun 1973, dilakukan survey resmi oleh team Kepurbakalaan Dep Dik Bud Jakarta. Dari hasil  survey tersebut dapat diungkap  beberapa hal di bawah ini :
  1. Doro dalam bahasa daerah Dompu berarti Bukit/Gunung.Lokasinya berada di bagian Selatan Kota dompu. Tepatnya di Kelurahan Kandai I. Situs ini telah lama dikenal masyarakat dari cerita yang diwariskan secara turun temurun, bahkan bata-bata yang diperoleh dengan cara menggali di Doro Bata telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan oleh warga. terdapat susunan bata-bata merah. Pada bagian atas dari Doro Bata dierdapat sebuah sumur dari Batu sedalam 65 cm.
  2. Setelah ditemukannya benda-benda bernilai Sejarah di sekitar Doro Bata, maka oleh Pemerintah sejak tahun 1968 melarang warga untuk melakukan penggalian liar lagi.
  3. Doro Bata juga  menjadi sebuah tempat peristirahatan bagi keluaga Sultan. Terdapat sungai yang mengalir di bawah bukit bernama Sori (Sungai) Lio. Lio artinya Naga, lambang dari Kerajaan Dompu. Sungai itu dulunya menjadi tempat mandinya putri-putri Raja.
  4. Seorang tukang kebun yang sebelumnya pernah mengalami mimpi aneh menemukan beberapa keramik berupa, guci, Cupu (Tempat Perhiasan), cangkir, piring, saat sedang menggarap kebunnya di Dorongao, tidak jauh dari Doro Bata. Barang-barang temuan tersebut selanjutnya diamankan di Polres Dompu.
Tidak puas dengan informasi-informasi tersebut, Penulis mencoba mengorek cerita dari Sumber Lisan yang bisa dipercaya, antara lain Bapak  H. M. Ali M. Kamaluddin (Kandai II), seseorang yang juga ditemui oleh Professor GJ. Held untuk diwawancara. Ringkasan cerita beliau tentang Doro Bata adalah sebagai berikut :  
  1. Doro Bata merupakan Istana yang ditimbun. Dibangun oleh Sultan Syamsuddin dan dulunya merupakan Ibu Kota Kerajaan sebelum akhirnya dipindahkan ke lokasi Masjid Agung Baiturrahman oleh Sultan Abdurrasul II.
  2. Tempat bersemayamnya atau dikuburnya  Sultan Abdurrasul II (Manuru Bata). MANURU dapat diartikan sebagai tempat bersemayamnya atau bisa juga diartikan sebagai tempat dikuburkannya seorang Sultan.
  3. Sumur sedalam 65 cm yang letaknya di atas Doro Bata memiliki cerita mistis tersendiri. Konon sumur ini bisa memancarkan air bertuah yang dipergunakan oleh masyarakat untuk mengobati beberapa penyakit. Setelah melakukan ritual Toho Ra Dore untuk menggugah Parafu yang menjaga sumur tersebut, maka jika beruntung atau mendapat simpati dari Parafu penunggu Sumur, dari dalam sumur akan memancar keluar air yang dipinta oleh pemohon. Jika salah melengkapi Sesajian yang menjadi persyaratan ritual, maka keinginan pemohon bisa-bisa tidak dikabulkan. Air yang diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit itu dipergunakan untuk memandikan si sakit.
Setelah beberapa informasi yang disajikan, masih ada pertanyaan ? Seperti halnya Penulis, tanda tanya besar yang masih menggantung adalah : Siapa dan Mengapa Istana Bata ditimbun ? Apakah Sultan Abdurrasul II sebelum akhirnya memindahkan pusat Pemerintahan ke lokasi Masjid Agung Baiturrahman ?  Cerita yang beredar, bahwa Istana Bata ditimbun karena Sultan Dompu saat itu Abdurrasul II tidak sudi menyerahkan Istana Bata untuk dikuasai Belanda.  
Misteri ini hanya bisa diungkap dengan melakukan penggalian terhadap Situs Doro Bata. Namun hal ini pastinya membutuhkan biaya, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit. 
Apalagi nih, konon penggalian ini akan berhadapan dengan KUTUKAN WASIAT dari Sang Penimbun, bahwa   AKAN ADA MALAPETAKA BESAR BAGI WARGA SEKITAR, JIKA BUKIT DORO BATA DIBONGKAR. Benar atau tidaknya KUTUKAN itu hanya bisa dibuktikan dengan melakukan penggalian. Berani ?


Trima Kasih telah mampir
Semoga bermanfaat
Barakallaahu ........
Foto : Kembali Dompu Mantoi'S photo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar