Putra dari Sultan
Abdullah. Dinobatkan sebagai Sultan pada tanggal 21 Oktober 1886. Selama masa pemerintahannya, Muhammad Sirajuddin turut aktif juga dalam pengembangan Agama Islam. Sikapnya yang
mengulur-ngulur waktu untuk menempatkan personil Belanda dalam struktur Pemerintahan sesuai perjanjian, dianggap sebagai sebuah pembangkangan oleh Belanda. Inilah yang menyebabkan Sultan Muhammad Sirajuddin diasingkan dan kemudian
wafat di Kupang, sehingga diberi gelar Manuru Kupang
Akhirnya
berdasarkan keputusan Resident Timur No. 1a pada tanggal 12 September 1947 Kesultanan Dompu dipulihkan kembali dan Muhammad Tajul Arifin II, cucu Sultan Muhammad Sirajuddin, diangkat menjadi Sultan yang ke 29 (Sultan terakhir). Wafat pada tanggal 12 September 1964.
- Harun Arrasyid (Bekas Rato Rasa Na'e) sebagai Sumber Lisan
- H. Mohammad Ali (Douma Tua) sebagai Sumber Lisan
- H. Ali Idrus (Bekas Tureli Adu) sebagai Sumber Lisan
- A. Azis M. Saleh (Bekas Rato Parenta) sebagai Sumber Lisan
- Syekh Mahdalli (Pemuka Agama Islam Dompu)
- Bo Dana Dompu (Ruma Siwe St. Khadijah, Permaisuri Sultan MTA. Sirajuddin II)
- Syair Kerajaan Bima (Henry Chambert Loir)
- Sejarah Kerajaan Bima (Pemua Bima)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar