Pages

Selasa, 10 November 2015

tentang PENULIS


Israil Muhammad Saleh, biasa disingkat IMSA, begitu beliau menulis namanya di setiap karya tulisnya.  Lahir di Dompu pada tanggal 31 Januari tahun 1930, tepatnya di desa Sambi, Kempo. Catatan mengenai riwayat hidup beliau sebenarnya sangat lengkap, dan termasuk salah satu dokumen yang saya selamatkan saat beliau meninggal.Namun akibat begitu rapinya tersimpan, sampai gak ketemu begitu saya butuhkan untuk penulisan Biografi beliau. Walhasil, Biografi beliau berdasarkan seingat-ingatnya saya sebagai putrinya.

Pendidikan formal hanya mencapai Sekolah Dasar di jaman Pemerintahan Belanda. Beliau dikenal dg nama kecil Saraila. pada ijazah SD pun tertulis Saraila, bukan Israil. Pengetahuan beliau selanjutnya lebih banyak didapatkan dari belajar secara otodidak, dan dari seminar2 yang diikuti karna profesinya sebagai PNS. Karna kecintaan perhatian beliau pada Seni dan Budaya, beliau lebih dikenal sebagai Budayawan. Jejak-jejak kepedulian beliau pada Budaya Daerah adalah usulan beliau untuk pemberian nama tempat tempat pertemuan dalam lingkup pemerintahan yang bernuansa pada nilai kerbersamaan di masa Kerajaan, seperti gedung SAMAKAI
Uniknya, beliau bukan sarjana Geologi, namun pengetahuan beliau mengenai ilmu Geologi sangat dihargai oleh beberapa peneliti luar negri yang datang ke Dompu untuk melakukan survey sumberdaya alam. Lebih unik lagi, para peneliti dari luar negri  itu (Canada, Inggris,Prancis,Jepang) kebanyakan sudah mengantongi informasi tentang beliau sebelum ke Dompu. Koq bisa ? 
Ternyata beliau diam2 selalu mengirimkan hasil temuan beliau dari hobynya menjelajah lokasi2 sumberdaya alam dan kandungan apa yang ada di lokasi tersebut. Dari situ LIPI memperoleh data ttg beliau, dan itu disampaikan para ahli yg ingin meneliti untuk menemui beliau.
 Darimana beliau ahli tantang itu ? Hanya dengan modal sebuah buku Ilmu Geologi pemberian seorang sahabat.
Jadi beliau dapat menerka jenis kandungan bahan tambang di suatu lokasi hanya mengenal jenis-jenis  tanaman yang tumbuh di atasnya.
 
Semasa hidup beliau pernah menjabat sebagai Kepala BPH, Camat Hu u selama 2 periode, Sekretasi BP7, terakhir sebagai anggota DPRD Dompu sampai beliau meninggal di Medinah 23 Maret 2001.
Syair-syair dalam lagu daerah  NGGAHI RAWI PAHU ciptaan beliau, yang pernah dirilis dalam sebuah album lagu-lagu daerah Bima Dompu, adalah gambaran harapan, ajakan, serta kepedulian beliau untuk kota kelahiran tercinta, Dompu.

NGGAHI RAWI PAHU
Aina dengga pehe Nggahi Rawi Pahu
Rojo ro kande nggahi rasa ndai
Samena na weki tiwara di kawoka
Kidi para dini kataho dou la o dana

Kapoda mai pu ade ampo mboto di eda
Kamboto ngguda ra congge wara ku dicingga
Watu ngupa mori ti loa kana e maru
Lingga maiku bodo nepi rui bada

Ringa mai mena ndai ta siwe mone 
Wali di pataho lampa rawi ma taho
Di sana kai mori caru iu kai maru
Tada poda romo bareka ndai na ruma  

Penulis telah melewati tahap-tahap mengumpulkan data dengan meneliti berbagai dokumen, menunjungi situs-situs sejarah dan mewawancara para saksi sejarah. Wawancara dilakukan karna sulitnya menemukan jejak masa lampau berupa dokumen, meski ditemukannya dokumen terkait di beberapa perpustakaan
Tradisi lisan dari suatu masyarakat (Folklor), Mitologi, Legenda, upacara adat dan lagu-lagu daerah menjadi sumber juga dalam penelusuran sejarah, sebab mengandung nilai sejarah berupa ingatan kolektif yang tersimpan dalam ingatan manusia dan diwariskan secara turun temurun

Rasa trima kasih yang tulus diungkapkan kepada beliau-beliau tokoh adat dan tokoh masyarakat, pelaku sejarah yang masih hidup waktu itu antara lain Bapak M. Saleh Amin, bapak Mahmud Yasin, bapak  Suratman Darusman, BA, bapak Makarau HAR, bapak M Azis M Saleh, bapak M Yusuf Jamaluddin, BA, bapak Nurdin Umar, BA, dan bapak Mustakim AR atas sumbangsih pengetahuannya tentang Seni, Budaya, dan Sejarah daerah Dompu.

Demikian tentang Penulis, sebab tak kenal maka tak sayang

1 komentar:

  1. semoga ada yg meneruskan hoby, cita2 beluau,
    Alfatihaah..hususon bapanda ku tercinta alfatihaah...aamiin. semoga Allah menyayangimu, dan di tpatkan nya di surga terindah...aamiin.

    BalasHapus